Cerita Dewasa Mama Yola Digilir Anak dan Temanya 3
cerita dewasa bergambar ibu Cerita Dewasa Bergambar ngentot indo viral sesuai bersama cii-ciri dan kebolehan yang anda miliki. Apabila pas ini anda hanya mampu membuahkan lebih dari satu dialog saja didalam cerpen tidak kasus kok! Kalaupun anda hanya menghasilkan Cerita Dewasa Bergambar bokep dokter vs pasien sampai Cerita Dewasa Bergambar bokep barat kontol besar kata itu terhitung udah benar-benar bagus.
Cerita Dewasa Bergambar
cerita ngentotin ibu ibu |
Esok hari, lagi-lagi Jaka tidak terlihat di sekolah. Niko yang menyadari bahwa Jaka pasti berada di rumahnya seakan tidak dapat berbuat apa-apa. Nyalinya begitu kecil untuk mengatakan apa yang sebenarnya dia rasakan, rasa sakit melihat mamanya diambil orang lain, mengkhianati papanya dengan cara begitu. Dia menyesal karena membawa Jaka ke rumah, Niko merasa dia sendirilah yang menyebabkan hal ini terjadi. Seharusnya dia tidak menyetujui ide mamanya untuk membawa teman segala. Hatinya sangat sakit, pedih tak terkira. Seharusnya aku melawan, tapi kenapa hanya diam begini, sial, batinnya.
Niko melihat perbuatan bejat Jaka lagi pada mamanya saat dia pulang ke rumah. Ya.. Jaka memang sengaja tidak sekolah tadi dan melakukan hal ini lagi. Esok hari dan seterusnya selalu begini, sekarang sudah seminggu Jaka tidak sekolah dan malah datang ke rumah Niko. Melakukan hal mesum terhadap ibu kandung Niko disaat papa dan anaknya tidak di rumah.
Pagi itu lagi-lagi Jaka datang ke rumah Niko. Kebetulan sejak dua hari lalu suaminya sedang ada keperluan bisnis di luar kota selama seminggu.
“Dasar kamu Jaka, udah seminggu kan kamu gak masuk sekolah?” tanya Yola saat membukakan pintu untuk Jaka.
“Hehe.. biarin tante”
“Dasar kamu.. dikasih tahu malah bandel” kata Yola gemas mencubit pipi Jaka.
“Tante, Jaka bawa teman nih..”
“Hah? Rese ah kamunya gak bilang-bilang.. kan tantenya bisa siap-siap dulu.. hihi” kata Yola karena saat itu Yola hanya mengenakan kemeja putih dan celana dalam saja. Ternyata di belakang Jaka ada tiga orang temannya yang lain. Dada Yola entah kenapa jadi berdebar seperti ini. Dia penasaran apakah akan terjadi gangbang pada dirinya hari ini. Sebuah fantasi liar yang dia miliki dari dulu.
“Ya udah.. ajak teman-temanmu masuk deh..”
Saat masuk ke rumah, mereka mencium tangan Yola layaknya anak yang baik, membuat Yola jadi tersenyum. Mereka semua ternyata sudah sma, sepertinya itu teman-teman Jaka yang memang seumuran dengannya. Tampak penampilan mereka acak-acakan, dengan seragam yang lusuh dengan beberapa coretan. Jelas dari penampilan mereka kalau mereka adalah murid yang suka bolos sekolah, merokok, bahkan tawuran.
“Anggap rumah sendiri yah.. Kalian mau minum apa?” tanya Yola menawarkan.
“Susu kalau ada tante..” kata salah satu dari mereka dengan lancangnya. Dia lalu tertawa diikuti teman-temannya.
“Ye.. kalau itu nanti dong.. kalian pasti kebagian kok semuanya”
“Stoknya gak terbatas ya tante? hehe” goda salah satu dari mereka.
“Iya.. gak abis-abis pokoknya… hihi” jawab Yola mengikuti pembiacaraan porno mereka.
“Jadi kalian mau minum apa nih? Tante bikinin es teh aja ya?” kata Yola lalu menuju ke dapur. Setelah membuatkan es teh untuk mereka berempat, Yola ikut duduk dan mengobrol dengan mereka.
“Nih minumnya..”
“Makasih tante” kata mereka hampir bersamaan.
“Nama kalian siapa aja sih? Satu sekolah semua?”
“Iya tante, saya Rido tante..”
“Bimo tante..”
“Saya Amir tante..” kata mereka bergantian memperkenalkan diri.
“Tante, katanya Jaka sering kesini yah? Ngapain aja tuh tante?” tanya Amir.
“hmm? Dasar kalian pura-pura gak tahu.. mana mau kalian datang kesini kalau gak diberi tau Jaka.. dasar” mereka tertawa mendengar kata-kata Yola.
“Terus kami boleh juga gak tante?”
“Boleh ngapain? Ayo udah mesum aja..” goda Yola.
“Itu tante… ngentotin tante” kata Rido vulgar.
“Hushh.. gak sopan amat, datang-datang minta gituan, tante bilang suami tante ntar hihi..” kata Yola sambil tertawa.
“Jadi gak boleh yah tante?”
“Hmm.. boleh nggak yah..” goda Yola lagi main tarik ulur.
“Boleh dong tante.. kalau gak boleh ntar kita paksa lho.. hehe” kata Rido.
“Huu.. enak aja maksa-maksa. Boleh deh.. dari pada tantenya kalian perkosa.. hihi”
“Hehe.. gitu dong tante.. kan enak.. hehehe”
Jaka dari tadi hanya diam saja memperhatikan teman-temannya menggoda Yola. Dia hanya tersenyum-senyum saja melihat bagaimana teman-temannya menggoda wanita bersuami ini.
“Terus mau sekarang?” pancing Yola.
“Hehe.. boleh..” langsung mereka menyerbu Yola, mereka berlomba-lomba melepaskan pakaian yang mereka kenakan. Salah satu fantasi liar Yola sepertinya akan terwujud hari ini, melakukan gangbang dengan mereka.
Mereka mulai menjamah tubuh Yola bersamaan, menciumi dan menggerayangi Yola. Kemeja yang digunakan Yola sudah terbuka bagian depannya tapi masih dibiarkan tergantung dibadan Yola, sehingga memberi kesan seksi. Mulut mereka berganitan mencicipi nikmatnya asi dari buah dada Yola yang sekal. Mereka seperti ingin menyedot habis seluruh isi buah dada tersebut dan tidak menyisakannya untuk bayi kecil Yola.
“Duh.. geli, dasar kalian, beraninya keroyokan”
“Hehe.. tapi tante suka kan kalau kita keroyok gini?”
“Huh, dasar mesum”
“Aww.. pelan-pelan sayang..” kata Yola ke Rido karena menggigit putingnya cukup keras.
“Tante gak larang kalau mau gigit, tapi pelan-pelan dong.. jangan keras-keras amat”
“Ini satu, jarinya nakal amat nyolek-nyolek memek tante..” kata Yola pura-pura kesal ke Amir. Mereka hanya tertawa dan terus saja melakukan aksi mesumnya sambil bergantian menetek. Vagina Yola bergantian dikobel oleh tangan-tangan nakal mereka, tangan mereka bergantian merasakan seluk beluk liang Vagina wanita bersuami ini.
“Udah ah, kalian nakal. Sini tante jilatin dulu kontol kalian..” tawar Yola nakal. Mereka berempat kemudian berdiri mengelilingi Yola yang bersimpuh di bawah mereka. Yola mulai menjilati penis mereka satu persatu sambil mengocok penis lainnya. Lagi asik-asiknya menikmati penis para remaja tersebut, Yola dikejutkan oleh suara tangisan Windy.
“Duh.. anak tante bangun tuh.. bentar yah, sepertinya dia haus” kata Yola beranjak dari hadapan mereka dan menjemput bayinya di kamar. Yolapun kembali dengan menenteng bayinya.
“Mau lanjutin gak?” tawar Yola sambil masih menyusui Windy.
“Gak apa tante?” tanya mereka heran.
“Iya.. gak papa kok” Sungguh gila, sekarang Yola malah mengulum penis mereka bergantian yang mana Windy masih digendong dan menyusu padanya. Tangan Yola menggendong bayinya, sehingga kini tidak bisa lagi mengocok penis mereka. Sungguh liar dan binal sekali pemandangan tersebut. Mereka bergantian menyuapi dan membenamkan penis mereka bergantian ke mulut Yola, yang mererima penis mereka sambil tertawa-tawa sedangkan Yola sendiri masih menyusui bayinya. Pemandangan itu membuat para remaja tersebut terkagum dan terheran-heran melihat betapa binal dan nakalnya Yola. Apalagi kemeja yang masih menggantung ditubuhnya serta celana dalam yang masih tersisa menambah kesan seksi padanya.
Tapi tiba-tiba Yola dikagetkan oleh kehadiran Niko yang tiba-tiba datang dan menghantamkan tinjunya ke salah satu dari mereka hingga orang itu tersungkur. Tidak terima temannya dipukul, mereka langsung mengejar dan menghajar Niko hingga Niko pun tersungkur. Melihat anaknya dihajar membuat Yola berteriak histeris minta berhenti.
“Berhentiii… tolong berhenti.. ya Tuhan.. please stooooppppp!!!” teriak Yola mencoba menghentikan mereka. Mereka pun akhirnya mau berhenti. Tampak disana Niko meraung kesakitan dihajar beramai-ramai. Tentu saja naluri keibuan Yola muncul untuk menolong anaknya tersebut. Dia letakkan bayinya dan pergi ke tempat Niko tergeletak kesakitan.
“Sayang.. kamu gak apa-apa?” tanya Yola cemas. Tapi Niko tampak menepis tangan Yola, kemudian bangkit dan jalan tertatih menuju ke kamarnya. Hati Niko menahan sakit yang lebih dari pada yang dirasakan tubuhnya ini.
“Sayang?” panggil Yola lirih. Niko terus saja berjalan ke kamarnya dan menghilang di balik pintu. Para remaja tersebut malah tertawa cengengesan saja melihat hal itu. Yola sendiri ingin ke kamar Niko untuk memastikan keadaan anaknya, namun dicegah oleh para berandal tersebut. Mereka menarik lagi Yola ke sofa dan mulai menjamah Yola lagi. Yola juga merasa tidak nyaman dihatinya, entah kenapa semua ini bisa terjadi dan berakhir seperti ini. Dia berusaha tetap tersenyum pada para remaja mesum ini walaupun pikirannya berkecamuk. Tetap saja melayani nafsu mereka padahal anaknya sedang merintih di sana. Suara erangan dan rintihan pun terdengar se isi rumah itu. Termasuk Niko yang mengurung diri di kamar. Niko dengan pandangan kosong menatap ke lantai kamarnya, suara-suara erangan mamanya terdengar jelas dari sini. Parahnya, mereka bahkan menginap di sana malam itu, menggangbang Yola dengan liarnya sepanjang malam, menggenjot lubang vagina dan anus Yola dalam waktu bersamaan, menyiram tubuh Yola dengan sperma mereka, baik di dalam maupun di sekujur tubuhnya. Niko hanya menghabiskan waktunya mengurung diri di kamar malam itu, telinganya dicekoki suara-suara yang membuat hatinya semakin dan semakin sakit.
Esoknya, hari minggu. Saat keluar kamar Niko melihat mamanya masih saja dicabuli orang-orang itu. Mereka bahkan tertawa cengengesan ke arah Niko, sedangkan mamanya ingin menyapa Niko tapi sayang mulut Yola saat itu sedang tersumpal penis. Hari itu, hampir sepanjang hari juga Niko melihat dan mendengar hal-hal mesum yang dilakukan terhadap mamanya tersebut, meskipun lebih banyak dia habiskan waktunya mengurung diri di kamar. Baru menjelang malam mereka pulang dari sana setelah hampir dua hari menginap.
Yola merasa tidak nyaman di hatinya, dia putuskan untuk menemui Niko setelah dia membersihkan diri dan meniduri bayinya. Dia ketuk pintu kamar Niko, tapi tidak ada yang menjawab. Yolapun lalu membuka pintu kamar yang tidak terkunci itu. Dia lihat anaknya sedang menonton tv di kamarnya, dengan pandangan hampa.
“Sayang.. maaf yah sampai kayak ini. Kamu marah yah sama mama?” tanya Yola, tapi terlihat Niko hanya diam saja. Ya.. melihat hal gila seperti itu setiap hari perlahan membuat mental Niko hancur, dia sekarang jadi sering menyendiri, bermenung dan hilang selera makan.
“Sayang? Kok diam?”
“Dasar pelacur..” jawab Niko dingin. Alangkah terkejutnya Yola mendengar perkataan anaknya, dadanya serasa dihantam, air matanya ingin menetes. Yola sadar dia telah melakukan hal yang betul-betul gila, sesuatu yang telah menyakitkan hati anaknya.
“Sayang..” kata Yola lirih.
“dasar.. PELAACUUUUR!!” teriak Niko pada Yola.
“Plaaakk” sebuah tamparan keras hinggap di pipi Niko, meninggalkan jejak merah disana. Air mata Niko menetes, dia kini menangis. Yola yang merasa bersalah memeluk anaknya tersebut, membiarkan Niko menangis dalam pelukannya. Anaknya menangis tersedu-sedu di sisinya. Tapi entah bagaimana mulanya, kini tangan Niko mengusap dan memeluk tubuh Yola dengan penuh nafsu. Mulutnya menciumi bibir Yola bertubi-tubi seperti seorang kekasih yang lama tak jumpa.
“Sayang.. kamu kenapa?” tanpa menghiraukan pertanyaan mamanya Niko terus saja menjamah tubuh Yola. Niko dorong tubuh Yola sehingga kini Yola terlentang di ranjang. Sekilas, Yola melihat ke mata anaknya, tatapan matanya kini sudah berubah, tidak seperti Niko yang dia kenal sebelumnya. Pandangan mata dingin yang dipenuhi nafsu. Niko melanjutkan menindih tubuh ibunya tersebut, menjamah dan menciumi wajah Yola penuh nafsu. Sekarang, dengan tergesa-gesa Niko melepaskan celananya, serta melepaskan celana dalam yang digunakan Yola dari balik roknya. Dengan kesetanan dia hujamkan penisnya ke vagina ibunya tersebut.
“Sayang..” kata Yola lirih. Yola merasa hatinya teriris, tidak menyangka perbuatannya ini telah merubah kepribadian anaknya. Dia sungguh menyesal, tapi sekarang sudah terlambat, biarlah yang akan terjadi terjadilah. Dia akhirnya mengikuti permainan Niko, sambil Niko menyetubuhinya dengan brutal, Yola melayani ciuman anaknya. Niko menyetubuhi ibunya dengan brutalnya, entah kenapa sekarang dia menjadi lebih tahan untuk tidak segera ejakulasi. Sepertinya pelatihan dari Yola berhasil, meski memerlukan pengorbanan yang besar akhirnya, sebuah pengorbanan yang tidak mereka sangka ini bisa terjadi.
“Sayang.. terus.. entotin mama.. puasin nafsu kamu ke mama yang selama ini kamu pendam.. iya.. terus sayang.. maafin mama baru bisa memberinya sekarang.. oughh.. puaskan nafsumu anakku.. puaskan..” rintih Yola.
“Oughh…”
“Ngmmhh.. sayang..”
Suara erangan mereka terdengar memenuhi kamar Niko. Saling bersahutan hingga akhirnya Niko menumpahkan spermanya ke dalam rahim Yola, ke tempat dia lahir dulu.
“Sayang.. kamu puas?” tanya Yola lirih ke Niko.
“Iya mah.. maafin Niko” kata Niko yang sepertinya telah sadar apa yang telah dia lakukan.
“Gak papa sayang.. biarlah yang sudah terjadi begitu adanya. Mulai sekarang mama milik kamu. Kamu gak usah segan dan malu lagi minta ke mama” mereka kini saling berpelukan. Malam itu mereka melanjutkan satu ronde lagi sebelum tidur bersama. Kini dan seterusnya, Yola telah merelakan tubuhnya untuk dinikmati Niko, anaknya.
cerita bersetubuh dengan mama |
Esoknya , Jaka masih saja datang ke rumah itu. Tapi kini dia hanya datang sendiri. Meski begitu ternyata Yola tidak disetubuhi Jaka seorang, ya.. sekarang Niko ikut bersamanya, menyetubuhi ibunya, Yola. Mereka melakukan threesome antara Yola, Jaka, dan Niko.
“Oughh… Sayang.. terus anak-anakku.. setubuhi aku..” racau Yola menggila. Kedua lubangnya dimasuki penis mereka. Jaka menggenjot lubang vaginanya sedangkan anaknya, Niko menggenjot lubang anusnya.
“Mah.. enak.. mau keluar..” erang Niko
“Saya juga tante.. udah gak tahan” erang Jaka.
“Keluarin di mulut mama aja sayang..” pinta Yola. Mereka mencabut penis mereka dan berdiri di depan Yola yang kini bersimpuh dan membuka mulut lebar-lebar di bawah mereka.
“Croot.. crooot” penis mereka memuntahkan lahar putih yang berlomba-lomba memasuki mulut Yola. Tampak begitu banyak lelehan sperma di mulut Yola, mulutnya tidak kuasa menampung semuanya hingga beberapa tercecer ke dagunya dan menetes di pahanya. Sebelum menelan sperma mereka, Yola memanjakan mata remaja tersebut dengan memainkan sperma mereka di mulutnya. Mengenyam-ngenyamnya seperti makan nasi, berkumur-kumur dengan sperma tersebut hingga akhirnya dia menelan seluruh sperma tersebut masuk ke dalam lambungnya.
“Gimana? Puas?” tanya Yola sambil tersenyum manis ke mereka.
“Iya tante.. puas banget hehe..”
“Iya mah.. makasih yah ma..”
“Hihi.. kan mama udah nih minum ‘susu kental’ dari kalian, sekarang giliran kalian deh kalau mau juga minum susu mama, mau nggak nih?” tanya Yola menggoda.
“Mauuu..” sorak mereka serampak menyerbu buah dada Yola. Mereka menyusu ke kedua payudara Yola. Jaka sebelah kanan, dan Niko sebelah kiri.
“Hihi.. sabar dong kaliannya.. sisain untuk Windy juga..” tapi mereka terlalu sibuk mengulum dan meminum susu dari payudara Yola hingga tidak mendengar apa yang dikatakannya. Yola hanya tersenyum saja sambil mengusap rambut keduanya. Sesekali dia tertawa kecil kegelian karena permainan lidah dan gigi mereka.
Sejak saat itu mereka terus melakukan hal tabu tersebut, bahkan saat papanya ada di rumah. Saat itu Niko mengajak Jaka untuk menginap di rumah. Tentu saja papanya tidak curiga sama sekali karena merupakan hal yang biasa. Tapi malamnya saat papanya sudah tertidur, barulah Yola dikerjai, di belakang suaminya, oleh anaknya dan teman anaknya. Niko juga mulai ikut-ikutan membolos walau tidak sesering Jaka, Niko berpura-pura ke sekolah dan berpamitan pada kedua orangtuanya seperti biasanya.
“Ma.. Pa.. Niko berangkat dulu” Kata Niko pamit mencium tangan ke dua orang tuanya.
“Maaf papa gak bisa antar hari ini juga..” kata papanya karena dia juga akan berangkat kerja.
“hati-hati sayang..” kata Yola.
Saat mencium tangan ibunya, Niko sempat berbisik pelan ke Yola.
“Mah.. tungguin yah.. bentar lagi Niko pulang” bisik Niko.
“Dasar kamu, sekolah tuh yang benar, pake cabut segala.. ya udah, tapi cepetan yah.. hihi” bisik Yola juga. Niko juga ikutan tertawa kecil.
“Daaaah.. pa… ma…” Niko meninggalkan rumah, tapi yang tanpa sepengetahuan papanya, setelah papanya berangkat kerja, Niko malah kembali ke rumah. Menghabiskan harinya bermesraan dengan ibunya, Yola. Mulai dari sekarang, apa yang akan terjadi hanya mereka yang tahu dan tetap akan menjadi rahasia mereka.