Cerita Dewasa Istri Binal Dewi 2

Cerita dewasa bergambar dan bergerak  abg colmek terbaru sesuai bersama karakter dan kekuatan yang anda miliki. Apabila kala ini kamu hanya sanggup menghasilkan sebagian dialog saja di dalam cerpen tidak kasus kok! Kalaupun anda hanya membuahkan Cerita Dewasa Bergambar bokep indonesia/ hingga Cerita Dewasa Bergambar bokep barat kontol besar kata itu juga udah terlalu bagus. gambar dewasa tante bersama dengan model sendiri bakal mempermudah anda untuk memahami ciri khas dan kekuatan yang ada terhadap diri mendesah cantik.

 

kisah nyata cerita dewasa
kumpulan cerita dewasa

 Cerita Ngentot Dewasa Istri Binal Dewi 2


Aku:"jadi pak Fadli cerita, kalau dia curiga istrina selingkuh".


Wife: "Koq bisa pah". Aku: "Katanya sudah 3 bulan mereka gak berhubungan badan, terus sering ribut, istrinya sering pergi dari rumah kalau pas Fadli kerja".


Wife:" Sampai tiga bulan gak ngentot, aku 3 hari gak ngentot aza udah gimana Pah". Aku:" hush dasar mamah".


Wife: " trus pak Fadli sudah pernah tanya langsung ke Istrinya". Aku:" belum mah, sepertinya dia takut sama istrinya, kira2 kenapa ya istrinya selingkuh".

Wife:" kan itu baru dugaan pah, mungkin tidak benar".

Aku:"Makanya itu dia minta aku bantu dia untuk menyelidikinya, tapi aku tolak mah, aku minta dia mencari informasi dari teman2 dekat istrinya".


Wife:" ya, bagusan gitu pah, tapi ngomong-ngomong kira-kira kalau benar, dia selingkuh karena apa ya, kalau uang kan pak Fadli banya duitnya, dia bos".


Aku:" Ya, mana Papah tahu mah".


Wife:" Mungkin servis pak Fadlinya kurang kali Pah". Aku:" Servis apaan". Wife:" Servis ngentot, mungkin istrinya gak puas kali, hahaha". Aku:" Ia kali, tapi mamah juga mau selingkuh tuch ma Asep berarti gak puas juga".


Wife:" Kalau akumah bukan gak puas pah, tapi doyan dan aku kan belum selingkuh".Aku:'Kalau phone seks gak termasuk selingkuh ya Mah". Wife:" Kan kalau aku bilang ma papah & papah juga gpp kan".Aku:" hehe, ia mah", yuk tidaur capex aku".



Wife: Ayo, papah mau tidur telanjang, gak dingin?.


Aku:' Ia, dingin, Papah pakai baju dulu".


Wife:" mamah pakai cangcut aza, gak pakai kutang, kalau tiba-tiba malam papah atau revan mau nyusu kan gampang".


Aku:" Siip Mah". Kamipun Tertidur.


Besoknya seperti biasa aku berangkat kerja setelah mengantar Intan terlebih dahulu. Di kantor sekitar jam 10.00 si Ida PA(Personal Assistant) pak Fadli telepon aku, katanya pak Fadli mau ketemu. Aku pun segera menuju ruangan Pak Fadli, di depan ruangan pak Fadli nampak si ida lagi sibuk photo copy dokumen.


Si Ida ini orangnya tidak terlalu tinggi, paling 160cm, montok, dia pakai hijab umurnya sekitar 25 tahunan sudah punya anak satu sekitar 1.5 tahun, mataku sering jelalatan ngeliatin dia,pantanya itu yang gede banget, sayangbiar suka pakai celana ketat tapi dia sering pakai baju panjang yang nutupin pantatnya, selama ini baru dua kali aku melihat dia pakai baju agak pendek sehingga aku bisa melihat pantatnya tanpa terhalang baju, sehingga celana dalamnya tercetak dengan jelas di celananya, sayang sangat jarang sekali, seperti waktu itu bajunya menutupi celana dia, saat aku mau masuk aku nekat iseng ku colek pantatnya, spontan dia kaget nyaris teriak tapi segera menutup mulutnya dan melotot ke saya, sayapun segera masuk ruangan pak Fadli.


Setelah masuk ruangan pak Fadli dan aku segera duduk.Pak Fadli kembali bercerita bahwa tadi malam dia habis bertengkar dengan istrinya, istrinya mengatakan ingin bercerai, tapi saat ditanya alasanyauntuk bercerai istrinya tak memberikan alasan yang jelas.Dia mengatakan malas untuk pulang ke rumah.Anak-anaknya katanya sudah dititipkan ke rumah mertuanya oleh istrinya.Dia meminta saya malam ini untuk menemaninya mencari hiburan.

Saya jadi sedikit bingung, tidak enak untuk menolak tapi kalau menuruti tidak enak juga pada istri saya. Akhirnya saya tawarkan untuk ke rumah saya, kita bisa minum-minum sambil ngobrol-ngobrol, saya bilang isteri saya akan saya suruh masak enak, setelah sempat berfikir akhirnya pak Fadli menyetujui saran dari saya. Katanya mungkin bisa menghilangkan rasa kesal dan jenuh dia.

Segera aku tinggalkan ruangan pak Fadli, saat aku keluar Ida langsung memelototiku dari depan komputernya, aku cuek aza, dalam hatiku, awas kapan-kapan pasti kamu akan aku kentot. Aku harus memikirkan cara untuk bisa mendapatkan si Ida ini, tapi itu urusan nantilah pikirku.

Setelah sampai di ruanganku aku segera menghubungi istriku bahwa nanti malam Pak Fadli akan berkunjung ke rumah, aku meminta kepada dia untuk masak yang enak-enak.

Sekitar jam 5 sore aku sudah bersiap pulang, aku sengaja pulang lebih awal karena ada janji dengan pak Fadli, biasanya aku pulang lewat dari Jam 6. Saat aku mau keluar kantor aku bertemu dengan Pak Fadli dan Ida. Ida masih nampak cemberut.

Aku segera menyapa mereka:" Pak, langsung ke rumah saya?.

Pak Fadli: Pak Dendi duluan saja, saya ada beberapa yang mau dibeli dulu".

Aku:" Ok kalau begitu pak, saya duluan".

Aku:" Eh Ida, sorry yang yang tadi". Ida: "(melotot)". Pak Fadli bertanya ada apa memangnya, si Ida bilang tidak ada apa2. Aku segera menuju mobilku untuk pulang ke rumah.

Sekitar jam 6 aku sampai di rumah, istri dan anak-anakku segera menyambutku di depan pintu. Segera aku menuntun Revan dan menggendong Intan.Istriku segera ke dapur untuk memasak air panas untuk aku mandi.Setelah selesai mandi aku duduk bersama anak istriku di ruang keluarga sambil menonton televisi. Istriku memulai pembicaraan:" Pah, jadi bos kamu ke sini?

Aku: Jadi Mah, katanya dia mau beli sesuatu dulu".

Istriku:"Beli apaan pah?

Aku:" Paling beli minuman & makanan ringan"

Istriku:" Minuman keras?, kirain mau beli kondom hehe"

Aku:" jiah, mamah (aku mengerti apa maksudnya)

Aku:" ia, palingan minuman keras, mungkin juga beli kondom, memang mamah minat sama dia"

Istriku:" Nggak akh, dia kurang ganteng pah, dan udah berumur, mamah sukanya yang muda, ganteng dan atletis

Aku:" Kayak Asep?, eh ngomong-ngomong gimana kabar si Asep? Apa dia ngajak ketemuan atau jangan-jangan sudah ketemuan"


Istriku:" ada dia telepon mamah dua kali, tapi kan mamah tadi sibuk arisan jadi gak terlalu mamah tanggepin"

Istriku melanjutkan:" Dia nanya kabar, biasa basa-basi, terus memang ngajak ketemuan, tapi belum mamah jawab, soalnya lagi sibuk tadi arisan tempat Bu Anita. Lagian masih ragu, khawatir soalnya kan belum pernah selingkuh"

Aku:" Kalau begitu gimana kalau dengan pak Fadli saja, dia kan lagi stress udah lama gak gituan, pasti nafsunya besar, ini untuk mewujudkan keinginan mamah bercinta dengan cowok lain"

Istriku:" kan udah mamah bilang, mamah maunya yang ganteng dan muda, lagian takut dia letoy"

Aku:" Jangan salah badan dia kan kekar, rajin olah raga, kalau menurut Papah sich masih bisa dech muasin mamah"

Istriku:" Ia juga sich,kalau dipikir pikir kayaknya dulu dia handsome juga, Cuma sekarang agak gak keurus agak berjambang ke mana-mana"

Aku:" ya mungkin waktu kita ketemu dulu di acara gathering udah bermasalah kali, makanya gak ke urus, itu kan baru 3 bulan yang lalu ya kita ada acara gathering

Istriku: Ia, Sekitar 3 bulan lalu pah"

Saat kami sedang asyik berbincang terdengar suara mobil masuk halaman rumah, aku yakin itu pak Fadli.

Aku:" Mah, cepat pakai hijab kamu, itu kayaknya pak Fadli dan siapin minum".

Istrku saat itu memang tidak mengenakan hijab hanya memakai baju kaos warna hitam lengan pendek dan celana training warna biru tua.Aku segera menuju pintu.Betul saja ternyata Pak Fadli yang datang.Aku segera mempersilahkan dia masuk, dia membawa bawaan satu kantong plastik, sepertinya botol minuman dan makanan ringan. Saat itu sudah hampir jam 7 malam.

Aku:" Silahkan duduk dulu pak, gimana tadi macet"

Fadli: " Lumayan pak Dendi, tadi saya beli minuman dulu, buat menghangatkan badan dan suasana, serta makanan ringan, eh ngomong-ngomong gak keberatan istri bapak saya berkunjung ke sini?

Aku:" Tentu tidak pak, apa lagi dia tau kita sudah berteman lama sejak sama sama bekerja di Bekasi dan sempat satu mess juga".

Fadli:" Ia pak, saya bosan di rumah, paling dicemberutin terus, Diah minta cerai, tapi saya belum mau pisah, salain masih suka juga kasihan anak-anak juga masih pada kecil pak".

Aku melihat ke arah ruang keluarga, kenapa istriku lama sekali, aku panggil tapi gak ada jawaban.

Fadli:" Kemana anak -anak bapak"

Aku:" Biasa pada nonton tv, syukur akur-akur mereka pak"

Fadli:" Dekatan ya umur anak bapak, kalau anak saya kan satu udah SMP kelas satu satunya masih belum sekolah"

Aku:' Tapi bagus pak, satunya sudah dewasa bisa jaga adikknya.

Aku:" maaf pak belum di buatin minum, Istri saya koq lama"

Fadli: "Gpp pak, mungkin lagi report".

Ternyata tak lama istri saya datang sambil membawa 3 buah gelas es sirup.Aku lihat istriku sudah mengenakan hijab warna putih, tapi masih menggunakan kaos lengan pendek warna hitam ketat yang tadi dipakainya.Sehingga kulit tanggannya bisa terlihat dengan jelas, bawahannya menggunakan rok kain hijau yang lumayan tipis dan ketat mencetak bulat pantatnya, saya dan saya yakin fadli juga dapat melihat bayangan warna hitam cd dia di pantatnya dari balik rok yang dipakainya, kulihat dia sudah berdandan juga(dalam hatiku pantesan lama).

Kulihat pak Fadli sampai bengong melihat kemolekan istri saya, segera istri saya mempersilahkan pak Fadli minum, dia agak kaget terlihat sedikit tergagap sambil menjawab ke istri saya, saya dan istri cuma senyum. Kami bertiga minum, istri saya duduk disamping saya.

Aku senggol tangan istriku, dia Cuma mesem saja, aku minta istriku bongkar belanjaan pak Fadli dan menaruhnya di meja, istri saya pamit katanya mau menyiapkan makan malam, saat istri saya berlalu ke dapur mata pak Fadli tak berhenti menatap pantat istri saya yang bergoyang, cdnya yang warna hitam terlihat dengan jelas. saya sempat berdehem dan dia tampak terkaget kaget, kami melanjutkan ngobrol, dia banyak bercerita tetang istrinya dan kecurigaannya kalau istrinya sudah berselingkuh. saya hanya jadi pendengar saja.Sekitar setengah jam istri saya memanggil bahwa makan malam sudah siap. Kami beserta anak-anak melakukan santap malam.Pak Fadli sering terlihat curi-curi pandang ke arah dada istri saya, istri saya yang tampak menyadarinya cuek-cuek saja. Bahkan tiba-tiba revan merengek minta nyusu, sepertinya dia sudah ngantuk.

Istriku langsung memangku Revan, dan tanpa kita duga langsung menarik kaos ketanya ke atas dan menarik bh nya ke atas lalu segera menyusui Revan depan kami semua, sempat terlihat putting susu istri saya yang sebesar kelereng, pak Fadli sampai melotot. Istri saya lalu dengan cueknya menyusui Revan. Karena makan malam sudah selesai aku mengajak pak Fadli ke ruang tamu, dia nampak aga kecewa, karena masih ingin melihat istri saya menyusui Revan.kami duduk kembali di ruang tamu, tapi tak lama aku mengajak pak Fadli pindah nonton TV di ruang keluarga. Makanan dan minumannya aku bawa, kami duduk di atas tikar sambil nonton berita di TV, saat itu menayangkan kasus yang lagi trend, hoak Ratna Sarumpaet.Kami sempat juga berbincang masalah politik sampai istri saya datang, dia memilih duduk di sofa.

Saya bertanya ke istri saya di mana Revan dan Intan, kata istri saya Revan dan intan sudah tidur di kamar sebelah, saya heran biasanya kita tidur satu kamar dengan kami walau mereka tidur di ranjang yang berbeda yang berukuran lebih kecil untu k Intan sedang revan tidur di box bayinya, kebetulan masih muat.

Saya mengajak Pak Fadli pindah ke sofa, saat itu jam sudah sekitar setengah sembilan, Istriku duduk di samping saya, dan pak Fadli sebelah saya. Pak Fadli mengajak saya membuka minuman yang dia beli yaitu minuman yang dia beli yang rupanya Jack D.

Fadli: Bu, gpp nich kita minum ini buat hangatin badan dan ngilangin stress".

Istri :” Ia om silahkan, papah jangan minum terlalu banyak nanti mabuk, kalau saya gak minum itu om, suami sich kadang-kadang kalau lagi rada gila". (Istri saya memang bisa memanggil Om ke Pak Fadli, sedang ke istrinya memanggil namanya saja)

Fadli: "Mohon maaf ni bu sebelumnya saya merepotkan, biasa di rumah stress sama istri saya".

Istri: " Gpp Om, kan Om selain bos mas Dendi juga teman dekat jadi wajar, dan mas Dendi sudah banyak cerita sama saya"

Istri saya melanjutkan omongannya:" Memang Om lagi ada masalah apa sebenarnya sama istri"

Fadli:" (sambil berpindah duduk ke sofa sebelah, sepertinya dia ingin berhadapan langsung dengan istri saya) Gak tau bu istri saya kerjaannya marah-marah terus, malah.

Istriku:" Waduh, mungkin diingat ingat Om kali pernah berbuat salah, atau Om yang selingkuh duluan", ujar istriku

Aku:" Hush mamah ini" (Istri saya terkekeh)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel